Rabu, 29 Agustus 2018

Semua kenyataan terkadang terlau berat bagi orang lain, ketika semua di hadap kan secara beruntun. Mungkin kaua kan menyerah atau bahkan lari dari itu semua tapi pernah kah kau berpikir kalau itubukan jalan yang tepat. Kau selalu saja meminta pada Tuhan dengan semua doa mu tapi pernah kah kauberpikir apa yang telah kau berikan pada-Nya, sudah kah kau sholat dengan khusyuk tiap hari? Sudahkah kau menunaikan segala macam perintah-Nya setiap saat? Coba piker kan lagi kapan kau terakhir mengucap syukur atas semua yang telah Tuhan berikan padamu, setidaknya tentang kesehatan, rizki makanan yang kau makan tiap hari? Dan sahabat- sahabat, orang-orang tua yang selalu mencintaimu .Aku tidak menyalahkan jika mungkin dari sederet pertanyaan yang kuberikan tadi ada yg terlewat dalam keseharian kalian. Itulah manusia tempat lupa dan khilaf. Tapi terkadang kita memang perlu keras terhadap diri kita sendiri, memaksakan yang terkadang sulit bagi kita, supaya dapat ikhlas dan bersyukur, lalu menyadari satu hal selalu ada yang mengasihi kita, menyayangi, dan mendukung kita di setiap kita terpuruk, Tuhan selalu memberikan bantuan lewat mereka, sadar atau pun tidak kita sadari.
Hai  Kawan, apakah kau tahu kapan hujan ini akan turun atau hujan ini akan reda? Hahaha… kita tidak akan pernah tahu bukan, kita hanya mampu untuk menduga bukan? Mengharap hujan akan segera reda ketika kita sedang dalam perjalanan panjang, atau mungkin sebaliknya berharap agar hujan ini terus turun menamani kita dalam lamunan yang membuat kita semakin terbuai di dalamnya.
Mungkin pernah terbersit dalam benak kita Kawan terkadang kita terasa stuck berhenti di suatu titik, merasa di sekeliling orang- orang hebat yang telah melakukan berbagai macam hal yang luar biasa, sedang kan kita masih duduk termangu memikirkan hal-hal besar yang mungkin dulu menjadi cita-cita kita, yang hingga sampai sekarang hanya dalam khayalan kita. Mungkin rasa iri atau cemburu, menggelayuti diri kita, mengapa kita tidak bias seperti mereka berlari mengejarapa yang mereka inginkan. Mungkin rasa iri dalam diri kita begitu besar ketika melihat mereka, ya seperti itu lah manusiaselalumelihat orang lain dalamposisipuncaktanpasadar proses yang telah mereka lalui. Jika memang kita ingin seperti mereka lakukanlah setidaknya usaha yang sama, atau mungkin jika perlu 2 atau 3 kali lebih keras dari mereka, mungkin initer dengar ambisius, tapi coba pikirkan lagi ambisius dengan berusaha drngan sungguh-sungguh itu  beda tipis kawan. Jika kita hanya selalu melihat kemudian iri pada mereka kapan kita memberikan waktu untuk diri kita untuk maju dan berusaha? Terkadang yang perlu kita lakukan adalah berusaha berjuang dengan segala kemampuan yang kita punya, ingat kawan bukankah di hadist dan di Quran pernah disebutkan “Tuhan tidak pernah mengubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya”. Terlampau jauh dan sulit memang jika kita selalu melihat orang- orang saat di posisi puncak, mungkin terkadang kita harus merenungi lagi banyak orang lain yang yang berada di bawah kita, yang selalu bersikap optimis, dan selalu berusaha begitu keras menjalani hidup seperti kita. Lalu coba Kau piker apakah usaha kita sudah seperti mereka.

Mungkin kita sering ditimpa kegagalan atau bahkan urusan yang sangat rumit seperti perasaan atau pun masalah keluarga, lalu kita berpikir apakah semua ini adil? Apakah cobaan ini terlampau berat? Adakah jalan keluar dari masalah ini? Mungkin kita semua harus sadar bahwa yang kita alami sudah tertulis disana di bawah garis tangan Tuhan, jangan kau pernah berburuk sangka kepadanya karena semua yang telah terjadi atau sedang kita alami pasti ada maksudnya. 
Read More »